Negara Dengan Pemain Judi Slot Terbanyak
Mataram (NTB Satu) – Indonesia menduduki posisi puncak sebagai negara dengan jumlah pemain judi slot dan gacor di dunia. Bahkan Indonesia mengalahkan negara-negara dengan dengan jumlah penduduk besar macam Rusia dan India.
Laporan tersebut disampaikan oleh Drone Emprit, sistem monitor dan analisis media sosial.
Berdasarkan catatan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), perputaran uang dalam transaksi judi online ini terus mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2022, angka transaksi tersebut bisa mencapai Rp81 triliun, baik judi online maupun konservatif.
Berikut adalah 10 negara dengan jumlah pemain judi slot terbanyak di Dunia tahun 2023 versi Drone Emprit:
Kehadiran judi online di Indonesia semakin meresahkan. Terlebih berdasarkan survei Drone Emprit, negara kita menduduki peringkat pertama sebagai negara yang memiliki banyak pemain judi online di dunia, yakni 201.122 orang.
Jumlah ini terlampau jauh dari negara-negara di posisi selanjutnya yakni Kamboja (26.279 orang), Filipina (4.207 orang), Myanmar (650 orang), hingga Rusia (448 orang) dikutip dari CNN Indonesia.
Dosen program studi Administrasi Keuangan dan Perbankan Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Vindaniar Yuristamanda Putri SIA MM menjelaskan jumlah pertumbuhan pemain judi online berimbas pada perputaran dana yang besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini bisa dilihat berdasarkan data yang dipaparkan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di triwulan pertama 2024. Disebutkan perputaran dana judi online mencapai Rp 600 triliun naik hampir dua kali lipat dari 2023.
Besarnya angka ini menunjukkan bila perputaran dana judi online sangatlah masif. Dana ini dihimpun dari pemain, bandar kecil dan bandar besar.
Lalu mengapa bisa tidak terdeteksi pemerintah jika dana yang dialirkan besar? Menurut Vindaniar para bandar meminjam rekening orang lain untuk mengumpulkan dana, sehingga praktiknya tertutupi.
"Hal ini yang membuat para bandar dengan mudah melarikan uang para pemain ke luar negeri dan juga membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kesulitan dalam menelusuri transaksi yang terjadi," katanya dikutip dari rilis UI, Jumat (2/8/2024).
Lebih Baik Siapkan Dana Darurat
Karena seperti yang diketahui judi online sangat memberikan dampak negatif. Dari kerugian finansial, terjebak dalam hutang, meningkatnya angka kemiskinan dan kejahatan, hingga kecanduan pemainnya.
"Tak kalah penting, judi online juga berisiko terjadi pencurian data dan penipuan," jelasnya.
Vindaniar mengimbau agar masyarakat sebaiknya tidak tergiur dengan praktik mendapatkan uang secara instan. Karena menurutnya pengelolaan uang yang baik bisa dilakukan mulai dari keperluan sehari-hari.
Masyarakat sebaiknya tidak ikut-ikutan berinvestasi jika keadaan keuangannya belum memungkinkan. Lebih baik memulai dengan menabung sendiri sehingga memiliki dana darurat.
"Literasi keuangan ini harus terus digaungkan agar masyarakat Indonesia dapat terhindar dari tindakan ilegal, seperti judi online yang hanya berdampak negatif bagi setiap pelakunya," tutup Vindaniar.
JAKARTA, iNews.id - Negara dengan pemain judi online terbanyak menarik diketahui. Apakah Indonesia masuk dalam jajaran 10 besar negara dengan traffic judi online (judol) tertinggi di dunia?
Industri judi online semakin marak di seluruh dunia seiring dengan perkembangan internet. Di banyak negara judol dibolehkan, terlepas dari apa pun dampaknya. Negara-negara tersebut menyerahkan tanggung jawab dampaknya ke pribadi masing-masing.
Daftar negara dengan kunjungan situs judi online terbanyak di dunia pada Desember 2021 hingga Februari 2022:
Brasil menempati posisi pertama dengan 91,1 juta kunjungan ke situs judi online setiap bulan selama periode tersebut. Angka itu mengisi 21,1 persen dari total market share global.
Di peringkat kedua ada Meksiko dengan 48,7 juta kunjungan setiap bulan. Angka tersebut mengisi 11,3 persen dari total share kunjungan ke situs judol secara global.
Secara mengejutkan, di posisi ketiga diisi oleh negara Afrika, Nigeria, dengan 42,5 juta kunjungan setiap bulan. Share Nigeria dengan angka tersebut adalah 9,8 persen dari traffic global.
Sementara itu, Amerika Serikat, negara surga bagi penjudi berada di peringkat keempat dengan 31,2 juta kunjungan dan share 6,9 persen
Selanjutnya adalah Inggris dengan kunjungan setiap bulan ke situs judi online sebanyak 29,9 juta. Sementara share Inggris di periode tersebut adalah 6,8 persen.
Posisi berikutnya adalah Jepang, di mana situs judol dikunjungi sebanyak 29,3 juta kali per bulan. Angka tersebut mengisi 6,3 persen dari market global.
Ilustrasi judi online (Foto: Kemkominfo)
INDONESIA dinobatkan sebagai negara dengan pemain judi online jenis Slot dan Gacor terbanyak di dunia menurut data Drone Emprit. Fakta ini tentu miris mengingat Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbanyak di muka bumi.
Pemerintah sudah membentuk Satgas Pemberantasan Judi Online yang dipimpin oleh Menko Polhukam Hadi Tjahjanto. Judi online di Indonesia menyasar semua kalangan bahkan masuk ke pelosok desa. Perputaran uangnya mencapai ratusan triliun
Menurut laporan dari Drone Emprit, berikut lima negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak :
- Total pemain: 201.122 orang
- Perputaran uang 2023: Rp 327 triliun
- Perputaran uang Q1 2024: > Rp 600 triliun
- Sebagian besar pemain berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah
- Total pemain: 26.279 orang
- Kamboja dikenal dengan industri kasino fisiknya yang besar, namun judi online juga semakin populer.
- Total pemain: 4.207 orang
- Filipina memiliki banyak perusahaan judi online yang berlisensi, menjadikannya salah satu pusat industri judi online di Asia.
- Total pemain: 650 orang
- Judi online masih berada dalam tahap perkembangan awal di negara ini, namun popularitasnya meningkat.
- Total pemain: 448 orang
- Rusia memiliki pasar judi online yang besar dan berkembang, meskipun pemerintah seringkali menerapkan regulasi ketat.
Judi online di Indonesia begitu masif. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan bahwa perputaran uang dari judi online kini mencapai Rp 600 triliun.
"Jika dihitung dengan periode beberapa tahun sebelumnya, hingga saat ini, Q1 2024 sudah mencapai lebih dari Rp 600 triliun," kata Koordinator Kelompok Humas PPATK, Natsir Kongah.
Natsir juga menambahkan bahwa lebih dari 3 juta masyarakat memasang taruhan relatif kecil sekitar Rp 100 ribu. Transaksi tersebut dilakukan oleh ibu rumah tangga, pelajar hingga pekerja lepas.
"Berdasarkan data PPATK, lebih dari 80% masyarakat yang bermain judi online adalah mereka yang melakukan judi dengan nilai transaksi relatif kecil," jelasnya.
Sekitar 2,3 juta pemain judi online di Indonesia berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah. Angka ini menunjukkan bahwa perjudian online telah merambah ke berbagai lapisan masyarakat, terutama yang kurang mampu secara finansial.
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kembali mendapat sorotan dunia, kali ini bukan karena prestasi membanggakan, melainkan predikat negara dengan pemain judi online terbanyak. Berdasarkan survei dari DroneEmprit, negara ini memimpin sebagai negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak di dunia, dengan jumlah mencapai 201.122 orang.
Menurut laporan dari DroneEmprit, berikut adalah lima negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak:
Angka itu hanya sebatas dari hasil survei, belum mewakili jumlah sebenarnya. Namun, tidak hanya jumlah pemain yang menjadi sorotan, tetapi juga dampak ekonomi yang dihasilkan.
Menurut laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), transaksi judi online di Indonesia mencapai angka yang menggemparkan. Selama tahun 2023 saja, tercatat ada 168 juta transaksi judi online di dalam negeri, dengan total perputaran uang mencapai Rp 327 triliun.
Dilansir dari KoranTempo edisi Selasa, 23 April 2024, angka ini mencakup 63 persen dari total perputaran dana transaksi sejak 2017, yang mencapai Rp 517 triliun. Fenomena ini menunjukkan bahwa perjudian online telah menjadi bisnis yang sangat menguntungkan di Indonesia.
Tak hanya dari sisi ekonomi, dampak sosial dari fenomena ini juga sangatlah signifikan. PPATK berhasil mengidentifikasi sekitar 2,3 juta pemain judi online, di mana 80 persen di antaranya adalah masyarakat berpenghasilan rendah.
Masyarakat ini biasanya melakukan deposit dengan nilai sekitar Rp 100 ribu, menandakan bahwa perjudian online telah merambah ke berbagai lapisan masyarakat, terutama yang kurang mampu secara finansial.
Pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah untuk menanggulangi masalah ini. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menutup ratusan ribu situs judi online, aplikasi, dan protokol Internet yang terkait dengan tindakan tersebut. Bahkan, hingga Januari 2024, sudah ada lebih dari 1,4 juta situs web dan konten judi online yang ditutup oleh pemerintah.
M RAFI AZHARI | KORANTEMPO
Pilihan Editor: Satgas Judi Online Akan Fokus Menindak Bandar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikutnya ada Australia. Pasar judol di negara ini diperkirakan mengantongi pendapat kotor hingga USD6,5 miliar pada 2021.
, sebagian warga Australia yang berjudi daring disebutkan memegang rekor dalam hal pengeluaran dan kerugian terbesar per orang. Saat bertaruh, seorang warganya bahkan bisa sampai kehilangan sekitar AUD1.288 dalam satu tahun.
Italia berada di urutan berikutnya. Pasar judi
di negara ini diperkirakan mencapai USD4,5 miliar dan menjadi salah satu yang terbesar.
Bagi sebagian warga Italia, perjudian memiliki reputasi buruk karena sering dikaitkan dengan Mafia. Namun, anggapan tersebut pudar seiring waktu dan membuat lonjakan penjudi, termasuk yang bermain secara daring.
Prancis disebutkan melegalkan taruhan daring sejak 2010 melalui undang-undang. Setelahnya, ada banyak warga yang mulai bergabung dengan menjadi pemain dalam beragam jenisnya.
pasar judol di Prancis menjadi salah satu yang terbesar pada 2021. Angkanya diperkirakan mencapai USD3,8 miliar.
Lanjut, ada Jerman. Pasar judol di negara ini diperkirakan memiliki pendapatan kotor mencapai USD3,6 miliar atau terpaut tipis dari Prancis.
Diperkirakan, pemain judol di Jerman bisa menghabiskan hingga €5,7 miliar untuk berjudi setiap tahun. Akan tetapi, undang-undang mereka sangat ketat dalam hal taruhan daring, sehingga wajib bermain secara bertanggung jawab.
Kanada terkenal dengan kebebasan berjudinya. Sebagian warganya terlibat dalam aktivitas ini, termasuk untuk bermain secara daring.
Menurut statistik nasional, rata-rata warga Kanada bisa menghabiskan sekitar CD570 per tahun untuk perjudian daring. Pasar judolnya sendiri diperkirakan mengantongi pendapatan kotor hingga USD2,6 miliar pada 2021.
Penyebab Orang Indonesia Main Judi Online
Sudah dipastikan merugikan karena uang pemain dibawa 'lari' oleh bandar, Vindaniar menjelaskan beberapa penyebab kenapa orang Indonesia masih bermain judi online. Yakni:
Judi online kini semakin mudah ditemukan karena iklan yang begitu masif. Iklan judi online bisa muncul mengikuti algoritma pengguna internet.
Contohnya, jika kamu pernah mencari informasi tentang judi online di mesin pencarian. Padahal kamu hanya mencari untuk edukasi, tidak menutup kemungkinan ke depannya iklan judi online akan muncul di media sosial milikmu.
"Iklan tersebut juga tidak secara eksplisit bertuliskan judi online. Dengan tampilan dan animasi yang menarik, iklan tersebut membuat orang tertarik untuk masuk ke dalam aplikasi dan bermain tanpa menyadari bahwa permainan tersebut termasuk judi," kata Vindaniar.
Dari iklan yang muncul terus menerus, pemain akan timbul rasa penasaran. Menurut Vindaniar, penasaran/psikologis adalah faktor awal yang mendorong seseorang melakukan judi online.
"Pemain judi yang awalnya hanya penasaran, setelah mendapatkan cuan yang besar mulai ketagihan dan menambah terus modal judinya," tambahnya.
Mirisnya, pelaku judi online umumnya adalah masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Mereka berusaha mencari jalur instan untuk pendapatan tambahan dari judi online.
Padahal, judi online adalah sebuah permainan sistem yang membuat pemain diberikan keuntungan besar di awal. Tetapi selanjutnya ia akan mengalami kerugian yang sangat tidak terbatas.
Vindaniar menjelaskan pengertian judi menurut Pasal 303 KUHP adalah sebuah permainan yang dilarang karena ada kemungkinan menang karena sebuah peruntungan. Layaknya permainan lainnya, judi online memberikan efek menyenangkan bagi penggunanya.
Ia mengingatkan judi online selalu memiliki pola yang sama. Awalnya pemain selalu menang dan mendapatkan keuntungan berlipat ganda. Tetapi pada satu titik di mana ia sudah ketagihan, kekalahan akan menghampiri.
"Sampai pada satu titik pemain akan dibuat ketagihan dan menghabiskan seluruh aset yang dimiliki untuk modal bermain judi. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan permasalahan ekonomi di kalangan masyarakat hingga permasalahan psikologis bagi para pemainnya," ucap Vindaniar.
Rendahnya Literasi Keuangan
Penyebab terakhir mengapa judi online masih digandrungi masyarakat Indonesia adalah karena rendahnya literasi keuangan. Menurutnya peningkatan literasi keuangan harus terus dilakukan hingga ke setiap lini masyarakat dan didukung semua pihak.
Pemerintah sebagai pemangku kebijakan selayaknya harus dapat bertindak lebih cepat dalam memberantas praktik judi online.
"Mulai dari menutup platform-nya agar tidak dapat diakses oleh masyarakat, hingga menindak dengan tegas seluruh bandar dan admin judi online," kata Vindaniar.
Terungkap, Ini Peran DPO dan Tersangka Baru Kasus Judi Online Komdigi yang Ditangkap
Artikel ini akan membahas 10 negara teratas dengan traffic perjudian online tertinggi. Negara-negara tersebut diurutkan berdasarkan seberapa banyak orang yang mengunjungi situs kasino maupun website judol lainnya. Selain itu artikel ini dikombinasikan dengan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) RI yang mengungkap para pemain judol di dalam negeri.
Belum ada catatan resmi mengenai traffic atau kunjungan ke situs web judol dari Indonesia, data resmi yang diberikan adalah jumlah pemain.
Polisi Sita Rp3,1 Miliar saat Tangkap DPO dan Tersangka Baru Kasus Judi Online Komdigi
Di sebagian negara lain, termasuk Indonesia, judol maupun berbagai jenis perjudian lainnya dilarang. Salah satu alasannya dampak buruk bagi pelaku dan lingkungan sekeliling.
Banyak pelaku judol tak menyadari bahwa mereka masuk dalam lingkaran sistem yang telah diatur sedemikian rupa oleh teknologi sehingga tak akan mendapat keuntungan seperti diharapkan. Meski demikian, para pelaku judol telanjur ketagihan sehingga sulit keluar dari lingkaran tersebut.