Paraco Obat Apa

Paraco Obat Apa

Efek samping penggunaan Ketorolac

Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah pemberian ketorolac, yaitu:

Reaksi alergi biasanya juga dapat muncul segera setelah seseorang diberikan ketorolac. Segera bawa ke unit gawat darurat apabila timbul tanda dan gejala dari reaksi alergi yaitu:

Hentikan pemakaian ketorolac apabila terdapat tanda infeksi serius seperti:

Penggunaan obat Voltadex 50 mg Tablet untuk wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM di Indonesia) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter. Voltadex 50 mg Tablet (Diclofenac) tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Voltadex 50 mg Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Divoltar 50 mg Tablet adalah obat yang digunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan. Divoltar 50 mg Tablet juga digunakan sebagai pereda nyeri pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu.

Divoltar 50 mg Tablet mengandung zat aktif Diclofenac, obat yang termasuk golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Diclofenac adalah nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) dengan nama kimia 2- (2,6-dichloranilino) asam fenilasetat.

Cara kerja Diclofenac adalah menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX)1 dan siklooksigenase COX 2. Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan.

Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda. Karena tidak selektif maka efek samping peningkatan asam lambung atau iritasi lambung mungkin terjadi paska pemakaian obat ini.

Dosis Voltadex 50 mg Tablet

Voltadex 50 mg Tablet (Diclofenac) diberikan dengan dosis sebagai berikut:

Voltadex 50 mg Tablet sebaiknya diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mengurangi efek samping pada saluran pencernaan. Pasien harus cukup terhidrasi (cukup cairan) sebelum menggunakan Voltadex 50 mg Tablet.

Efek Overdosis Premaston

Belum ada data yang menunjukkan efek overdosis penggunaan Premaston. Namun penggunaan tanpa resep dokter pada dosis tinggi dan dalam jangka waktu lama sangat mungkin menyebabkan efek overdosis. Gejalanya dapat berupa nyeri perut parah, gangguan siklus menstruasi dan edema. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Apabila lupa menggunakan obat

Ketorolac digunakan untuk mengatasi nyeri sehingga digunakan dalam jangka pendek. Penggunaan ketorolac injeksi dan tablet selalu dilakukan dibawah pengawasan tenaga kesehatan dan terjadwal, sehingga meminimalisir risiko kehilangan dosis pemberian akibat lupa.

Sebagai anti-inflamasi (antiradang)

Meskipun tidak sekuat obat anti inflamasi golongan NSAID, paracetamol juga memiliki khasiat sebagai antiinflamasi. Dalam beberapa kasus, misalnya pasien memiliki riwayat hipersensitif terhadap obat-obat golongan NSAID, paracetamol bisa dipilih sebagai alternatif yang aman.

Dosis Divoltar 50 mg Tablet

Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) diberikan dengan dosis :

Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) sebaiknya diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mengurangi efek samping pada saluran pencernaan. Pasien harus cukup terhidrasi (cukup cairan) sebelum menggunakan Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac).

Penggunaan Sanmol Forte untuk ibu hamil

FDA menggolongkan paracetamol ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Efek Samping Divoltar 50 mg Tablet

Berikut adalah beberapa efek samping Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) yang diketahui :

Penggunaan Voltaren 25 mg Tablet untuk wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara BPOM Indonesia) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.Voltaren 25 mg Tablet tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Voltaren 25 mg Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Analgetik dan antipiretik

Paraco untuk ibu hamil dan menyusui

Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya efek samping pada janin. Namun, tidak ada studi terkontrol pada ibu hamil.

Paraco dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, konsultasikan dahulu dengan dokter.

Paraco adalah obat untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala; serta menurunkan demam. Obat ini mengandung paracetamol sebagai zat aktifnya.

Senyawa ini bekerja di pusat saraf dengan memengaruhi ambang rasa sakit dengan menghambat enzim yang terlibat dalam pembentukan prostaglandin. Zat inilah yang mengatur rasa sakit dan juga panas di hipotalamus.

Dengan berkurangnya produksi prostaglandin di otak, efek rasa sakit dan demam dapat berkurang.

Paraco paracetamol tersedia dalam bentuk tablet, sirup, tetes. Di bawah ini info selengkapnya.

Artikel lainnya: Penggunaan Paracetamol Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Asma

Paraco digunakan untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang, seperti sakit kepala atau sakit gigi.

Obat ini juga dapat membantu menurunkan demam.

Paraco merupakan obat bebas, yang dapat diperoleh dan digunakan tanpa resep dokter.

Namun, kamu tetapi perlu memperhatikan aturan pakai dan dosis Paraco sesuai indikasi. Berikut penjelasannya.

Tujuan: demam dan nyeri

Tujuan: demam dan nyeri

Tujuan: demam dan nyeri

Artikel lainnya: Ini Cara Memberikan Paracetamol yang Tepat Saat Anak Demam

Simpan Paraco pada suhu ruang berkisar 20-25 derajat Celsius, di tempat yang sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya matahari langsung.

Pastikan obat jauh dari jangkauan si kecil serta hewan peliharaan.

Jangan menyimpan obat di tempat lembap seperti kamar mandi; dan juga di dalam freezer.

Efek samping yang bisa saja timbul selama penggunaan Paraco, antara lain:

Konsumsi Paraco yang berlebihan bisa memicu gejala overdosis, seperti

Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila ditemukan gejala di atas. Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Sebaiknya, hindari konsumsi Paraco apabila kamu memiliki kondisi:

Beberapa obat yang diberikan bersama Paraco dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:

Daftar di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Paraco.

Untuk itu, diingatkan untuk memberi tahu dokter semua obat, baik kimia, herbal, atau suplemen, yang sedang atau akan kamu konsumsi.

Artikel lainnya: Gusi Bengkak Terasa Sakit? Redakan dengan Paracetamol